Selasa 23 Oktober 2018, 13:47 WIB
Ismail Yusanto: Yang Dibakar Banser Bukan Bendera HTI
Eks Jubir HTI Ismail Yusanto. (Marlinda Oktavia/detikcom)
Jakarta - Ismail Yusanto, pria yang dulu dikenal sebagai juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), menyatakan bendera yang dibakar di Garut bukanlah bendera HTI. Dinyatakannya, organisasi yang telah dibubarkan pemerintah itu tidak punya bendera.
"Perlu saya tegaskan di sini bahwa yang dibakar itu bukanlah bendera Hizbut Tahrir Indonesia. Hizbut Tahrir Indonesia tidak punya bendera," kata Ismail dalam video yang dia unggah lewat akun Twitter-nya, @ismail_yusanto, Selasa (23/10/2018).
Sebagaimana diketahui, pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid itu dilakukan oleh Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di Garut, Jawa Barat, Selasa (23/10) kemarin. Ismail menyatakan yang dibakar kemarin adalah bendera yang dikenalnya dengan nama 'Ar Roya'.
"Ada banyak pernyataan yang mengatakan bahwa bendera yang dibakar kemarin adalah bendera HTI. Saya perlu tegaskan bahwa HTI tidak memiliki bendera," kata Ismail lewat keterangan tertulis di atas video yang diunggah di akun Twitter-nya itu.
"Yang dibakar dalam video yang beredar luas kemarin adalah Ar Roya (Panji Rasulullah), bendera berwarna hitam yang bertuliskan kalimat tauhid," kata Ismail.
Dalam video, dia menjelaskan yang dibakar di Garut itu adalah bendera Ar Roya. Pemahaman soal Ar Roya diperoleh lewat Hadits Riwayat Ahmad dan Tirmidzi, yakni Rasulullah punya bendera Ar Roya berwarna hitam dan Al Liwa berwarna putih, yang di atasnya tertulis kalimat tauhid.
GP Ansor menegaskan bendera yang dibakar oleh anggotanya di Garut itu itu bukanlah bendera tauhid, melainkan bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), yang menggunakan kalimat tauhid. Seharusnya penanganan tak langsung dibakar, melainkan diserahkan ke polisi. Namun itu tidak dilakukan personel Banser.
"Itu yang kemudian kami anggap sebagai kesalahanlah dari teman-teman ini," kata Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Coumas.
Namun Yaqut ingin publik memahami bahwa pembakaran bendera HTI di Garut pada Senin (22/10) kemarin bukanlah tanpa sebab. Yaqut menjelaskan pembakaran itu dilatarbelakangi provokasi dalam suasana peringatan Hari Santri Nasional.
"Itu pun ketika teman-teman di Garut melakukan pembakaran, tentu itu harus dipahami bukan dalam ruang hampa yang tidak ada sebabnya," ujar Yaqut.
Saksikan juga video 'Heboh Pembakaran Bendera Berkalimat Tauhid':
(dnu/van)
"Perlu saya tegaskan di sini bahwa yang dibakar itu bukanlah bendera Hizbut Tahrir Indonesia. Hizbut Tahrir Indonesia tidak punya bendera," kata Ismail dalam video yang dia unggah lewat akun Twitter-nya, @ismail_yusanto, Selasa (23/10/2018).
Baca juga: GP Ansor: Yang Dibakar Itu Bendera HTI
|
Sebagaimana diketahui, pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid itu dilakukan oleh Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di Garut, Jawa Barat, Selasa (23/10) kemarin. Ismail menyatakan yang dibakar kemarin adalah bendera yang dikenalnya dengan nama 'Ar Roya'.
"Ada banyak pernyataan yang mengatakan bahwa bendera yang dibakar kemarin adalah bendera HTI. Saya perlu tegaskan bahwa HTI tidak memiliki bendera," kata Ismail lewat keterangan tertulis di atas video yang diunggah di akun Twitter-nya itu.
"Yang dibakar dalam video yang beredar luas kemarin adalah Ar Roya (Panji Rasulullah), bendera berwarna hitam yang bertuliskan kalimat tauhid," kata Ismail.
Dalam video, dia menjelaskan yang dibakar di Garut itu adalah bendera Ar Roya. Pemahaman soal Ar Roya diperoleh lewat Hadits Riwayat Ahmad dan Tirmidzi, yakni Rasulullah punya bendera Ar Roya berwarna hitam dan Al Liwa berwarna putih, yang di atasnya tertulis kalimat tauhid.
GP Ansor menegaskan bendera yang dibakar oleh anggotanya di Garut itu itu bukanlah bendera tauhid, melainkan bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), yang menggunakan kalimat tauhid. Seharusnya penanganan tak langsung dibakar, melainkan diserahkan ke polisi. Namun itu tidak dilakukan personel Banser.
"Itu yang kemudian kami anggap sebagai kesalahanlah dari teman-teman ini," kata Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Coumas.
Namun Yaqut ingin publik memahami bahwa pembakaran bendera HTI di Garut pada Senin (22/10) kemarin bukanlah tanpa sebab. Yaqut menjelaskan pembakaran itu dilatarbelakangi provokasi dalam suasana peringatan Hari Santri Nasional.
"Itu pun ketika teman-teman di Garut melakukan pembakaran, tentu itu harus dipahami bukan dalam ruang hampa yang tidak ada sebabnya," ujar Yaqut.
Saksikan juga video 'Heboh Pembakaran Bendera Berkalimat Tauhid':
(dnu/van)
aksibelatauhid, banser, bendera tauhid, bendera tauhid dibakar, detik, gp ansor, hti, indonesia, islam, tauhid, tauhid adalah, tauhid harga mati, tauhidullah, update, video viral, viral,
No comments:
Post a Comment