Rabu 24 Oktober 2018, 12:37 WIB
MUI Jabar Akan Panggil MUI Garut Soal Pembakaran Bendera Tauhid
Aksi damai umat Islam di Garut kecam pembakaran bendera tauhid/Foto: Hakim Ghani
Bandung - MUI Jabar ikut menyelidiki pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid saat peringatan Hari Santri Nasional di Garut, Senin (22/10/2018). MUI Jabar akan memanggil MUI Garut untuk minta keterangan.
"Iya kita sedang meneliti, betul," ucap Ketua MUI Jabar Rachmat Syafei kepada detikcom saat dihubungi, Rabu (24/10/2018).
Meski diakuinya, hingga kini belum menerima laporan terkait insiden pembakaran yang dilakukan oleh tiga orang berpakaian Banser itu. Pihaknya berencana mengundang MUI Garut untuk dimintai keterangan.
"Kalau kejadiannya memang di Limbangan. Tapi bagaimana kejadiannya, terus kenapa bendera muncul, dari mana benderanya sedang diteliti," katanya.
Namun berdasarkan informasi yang dia terima, saat upacara yang digelar di Limbangan, muncul bendera berkalimat tauhid. Padahal sudah ada kesepakatan antara para peserta untuk tidak membawa bendera selain bendera Negara Indonesia.
"Pernyataan mereka begitu, ada kesepakatan tidak boleh ada bendera lain kecuali merah putih," ujar Rachmat.
Menurutnya informasi itu didapat dari saksi yang berada di lapangan. Namun pihaknya masih akan mengecek soal kesepakatan tersebut. "Itu kata mereka. Benar atau tidak akan dicek," katanya
Sementara itu sebelumnya Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto sempat mengungkapkan detik-detik bendera muncul hingga dibakar. Menurut Agung, insiden itu berlangsung saat upacara peringatan hari santri nasional (HSN) di alun-alun Limbangan, Garut pada Senin (22/10).
Saat upacara berlangsung, tiga pria yang saat ini sudah diamankan melihat bendera berkalimat tauhid yang disebut Agung merupakan bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
"Sedang ada upacara karena seluruh Kabupaten dan Kota melaksanakan. Tiba-tiba ada seseorang yang mengibarkan bendera HTI. Kemudian tiga orang yang menggunakan baju Banser merebut dan sudah diserahkan," kata Agung di Mapolda Jabar, kemarin.
Khawatir adanya aksi penginjakan terhadap bendera yang memiliki kalimat tauhid itu, sambung Agung, ketiganya berinisiatif membakar bendera tersebut.
"Tadinya mau pada diinjek-injek oleh massa lainnya. Tapi tiga orang ini berinisiatif daripada diinjek-injek, dilakukanlah pembakaran," terang Agung.
Sementara itu tiga pelaku pembakaran sudah meminta maaf. Mereka mengaku membakar bendera berkalimat tauhid itu karena menganggapnya sebagai bendera HTI.
"Bendera yang kami bakar itu ketika HSN kemarin itu merupakan bendera yang terlarang oleh pemerintah, yaitu bendera HTI," ujar salahsatu pelaku.
(dir/err)
"Iya kita sedang meneliti, betul," ucap Ketua MUI Jabar Rachmat Syafei kepada detikcom saat dihubungi, Rabu (24/10/2018).
Meski diakuinya, hingga kini belum menerima laporan terkait insiden pembakaran yang dilakukan oleh tiga orang berpakaian Banser itu. Pihaknya berencana mengundang MUI Garut untuk dimintai keterangan.
"Kalau kejadiannya memang di Limbangan. Tapi bagaimana kejadiannya, terus kenapa bendera muncul, dari mana benderanya sedang diteliti," katanya.
"Pernyataan mereka begitu, ada kesepakatan tidak boleh ada bendera lain kecuali merah putih," ujar Rachmat.
Menurutnya informasi itu didapat dari saksi yang berada di lapangan. Namun pihaknya masih akan mengecek soal kesepakatan tersebut. "Itu kata mereka. Benar atau tidak akan dicek," katanya
Saat upacara berlangsung, tiga pria yang saat ini sudah diamankan melihat bendera berkalimat tauhid yang disebut Agung merupakan bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
"Sedang ada upacara karena seluruh Kabupaten dan Kota melaksanakan. Tiba-tiba ada seseorang yang mengibarkan bendera HTI. Kemudian tiga orang yang menggunakan baju Banser merebut dan sudah diserahkan," kata Agung di Mapolda Jabar, kemarin.
Khawatir adanya aksi penginjakan terhadap bendera yang memiliki kalimat tauhid itu, sambung Agung, ketiganya berinisiatif membakar bendera tersebut.
"Tadinya mau pada diinjek-injek oleh massa lainnya. Tapi tiga orang ini berinisiatif daripada diinjek-injek, dilakukanlah pembakaran," terang Agung.
"Bendera yang kami bakar itu ketika HSN kemarin itu merupakan bendera yang terlarang oleh pemerintah, yaitu bendera HTI," ujar salahsatu pelaku.
(dir/err)
Sumber : Detik.com,
aksibelatauhid, banser, bendera tauhid,
bendera tauhid dibakar, detik, gp ansor,
hti, indonesia, islam, tauhid, tauhid adalah,
tauhid harga mati, tauhidullah, update, video viral, viral,
No comments:
Post a Comment