Rabu 24 Oktober 2018, 12:12 WIB
Begini Kata Sandi Soal Pembakaran Bendera Berkalimat Tauhid
Sandiaga Uno di Pasar Raya Kota Salatiga. Foto: Eko Susanto/detikcom
Salatiga - Cawapres Sandiaga S Uno memilih untuk menyerahkan kasus pembakaran bendera berkalimat tauhid kepada polisi. Dia berharap Indonesia tetap kondusif pasca peristiwa ini.
"Saya tidak ingin mengomentari yang ada potensi memecah belah kita. Jangan sampai kita mengadu domba," kata Sandi saat diminta tanggapannya perihal pembakaran bendera bertuliskan tauhid di Kompleks Pasar Raya Salatiga, Rabu (24/10/2018).
"Kami berikan kesempatan dan tentunya penghormatan kepada pihak berwenang untuk menindaklanjuti," tegas Sandi.
Selain itu, kata dia, Prabowo-Sandi berharap bangsa Indonesia tetap menjaga suasana yang kondusif.
"Kami dari Prabowo-Sandi tidak ada komentar, kami hanya berharap bangsa ini tetap menjaga suasana yang kondusif," katanya.
Polisi sedang menyelidiki kasus yang terjadi di Garut, Jawa Barat ini. Polisi meneliti ada-tidaknya unsur pidana.
"Pada dasarnya ada satu peristiwa, peristiwa itu kan pembakaran suatu barang. Jadi ini sekarang sedang ditindaklanjuti dan minta keterangan kalau itu masuk perbuatan pidana atau tidak. Kalau suatu perbuatan pidana itu dalam aturan pidana itu kan ada unsur-unsur yang nggak bisa ditinggalkan," kata Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (24/10/2018).
Ari Dono mengatakan, unsur terkait pidana yang ditelusuri yakni sengaja-tidaknya pelaku pembakaran bendera dan ada-tidaknya niat pelaku membakar bendera.
"Unsur kesengajaan, atau perbuatan actus reus-nya ada nggak. Ada actus reus-nya ada, perbuatan membakar sesuatu. Baru kita lihat tanya sama dia mens rea-nya, niatnya apa sih dia. Nah itu yang masih didalami dari peristiwa ini, tentunya kita nggak berangkat sendiri," jelas Ari Dono.
"Kita lihat nanti, ahli kita mintai keterangan juga," sebutnya.
(sip/sip)
"Saya tidak ingin mengomentari yang ada potensi memecah belah kita. Jangan sampai kita mengadu domba," kata Sandi saat diminta tanggapannya perihal pembakaran bendera bertuliskan tauhid di Kompleks Pasar Raya Salatiga, Rabu (24/10/2018).
"Kami berikan kesempatan dan tentunya penghormatan kepada pihak berwenang untuk menindaklanjuti," tegas Sandi.
Selain itu, kata dia, Prabowo-Sandi berharap bangsa Indonesia tetap menjaga suasana yang kondusif.
"Kami dari Prabowo-Sandi tidak ada komentar, kami hanya berharap bangsa ini tetap menjaga suasana yang kondusif," katanya.
Polisi sedang menyelidiki kasus yang terjadi di Garut, Jawa Barat ini. Polisi meneliti ada-tidaknya unsur pidana.
"Pada dasarnya ada satu peristiwa, peristiwa itu kan pembakaran suatu barang. Jadi ini sekarang sedang ditindaklanjuti dan minta keterangan kalau itu masuk perbuatan pidana atau tidak. Kalau suatu perbuatan pidana itu dalam aturan pidana itu kan ada unsur-unsur yang nggak bisa ditinggalkan," kata Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (24/10/2018).
Ari Dono mengatakan, unsur terkait pidana yang ditelusuri yakni sengaja-tidaknya pelaku pembakaran bendera dan ada-tidaknya niat pelaku membakar bendera.
"Unsur kesengajaan, atau perbuatan actus reus-nya ada nggak. Ada actus reus-nya ada, perbuatan membakar sesuatu. Baru kita lihat tanya sama dia mens rea-nya, niatnya apa sih dia. Nah itu yang masih didalami dari peristiwa ini, tentunya kita nggak berangkat sendiri," jelas Ari Dono.
"Kita lihat nanti, ahli kita mintai keterangan juga," sebutnya.
(sip/sip)
Sumber : Detik.com,
aksibelatauhid, banser, bendera tauhid,
bendera tauhid dibakar, detik, gp ansor,
hti, indonesia, islam, tauhid, tauhid adalah,
tauhid harga mati, tauhidullah, update, video viral, viral,
No comments:
Post a Comment